Tips lengkap budidaya lobster tawar – Lobster
bercapit membentuk sebuah keluarga (Nephropidae, kadangkala juga
Homaridae) dari crustacean besar laut. Mereka penting sebagai hewan,
bisnis, dan makanan.
Sebelum memasuki penjabaran tentang Budidaya Lobster perlu diketahui
perilaku Lobster Air Tawar (LAT) yang cukup menarik diamati adalah
Aktivitasnya saat perkawinan hingga munculnya juventil. Tahap awal yang
dilaksanakan oleh setiap indukan adalah :
-Mencari pasangan (dalam hal ini indukan biasanya sangat kolektif dalam mencari pasangan/penjantan)
-Melakukan percumbuan antar pasangan
-Melakukan perkawinan
-Induk betina mengerami telur
Cara Pembibitan (Pembenihan) Lobster Air Tawar
Pada tahap pembibitan lobster air tawar, paling tidak terdapat 5
faktor penting yang harus diperhatikan agar proses pembibitan dapat
berjalan dengan sukses.
Diantara Kelima faktor itu adalah indukan yang anda gunakan, kualitas
air yang anda gunakan, temperatur atau suhu air, pakan yang anda
berikan, shelter serta pemindahan induk yang sedang bertelur ke media
pengeraman.
INDUKAN
Lobster yang akan digunakan sebagai indukan dalam proses pembenihan
lobster air tawar harus sudah melalui tahap seleksi indukan agar
kualitas bibit yang dihasilkan pada akhirnya nanti adalah bibit
yang benar – benar berkualitas baik, dalam artian mempunyai laju
pertumbuhan yang cepat dan sehat. Untuk mendapatkan indukan dengan
kualitas baik, pembudidaya dapat memperolehnya dari panti induk ataupun
mendapatkannya dengan cara melalui proses pembesaran calon indukan
sendiri.
KUALITAS AIR
Beberapa parameter kimia air yang harus diperhatikan adalah pH, DO,
DH, Salinitas, Amoniak, Nitrit dan Nitrat. Monitoring secara rutin dan
berkala terhadap masing – masing parameter kimia air tersebut sangat
penting untuk dilakukan. Kualitas air dapat dipertahankan dengan
menggunakan berbagai cara, diantaranya dengan sistem resirkulasi air
atau dengan sistem filterasi air.
SUHU AIR
Suhu air terbaik untuk tahap pembibitan adalah 24 – 29 derajat
Celcius. Adapun beberapa cara yang dapat ditempuh untuk membuat agar
suhu selalu stabil dikisaran angka tersebut adalah dengan cara memilih
wadah pemeliharaan yang mempunyai kemampuan untuk mempertahankan suhu,
menempatkan wadah pemeliharaan jauh dari sinar matahari atau dengan
menggunakan alat bantu berupa heater.
PAKAN
PAKAN
Pelet udang dengan kandungan protein sebesar 28 – 30 % dapat
digunakan sebagai pakan. Selama periode pembibitan, ukuran pelet yang
umum digunakan adalah yang berukuran D 0 – D 2. Pemberian pakan secara
berlebihan harus dihindari karena sisa pakan dapat memperburuk kualitas
air yang pada akhirnya nanti dapat membahayakan kelangsungan hidup
lobster.
SHELTER
Ada banyak benda yang dapat digunakan sebagai shelter pada masa
pembibitan ini. Misalnya : rangkaian potongan pipa paralon listrik,
keranjang buah, ijuk dan waring. Masing – masing mempunyai tingkat
keefektifitasan sendiri – sendiri. Hal yang harus diperhatikan adalah
mengenai jumlah shelternya dikarenakan pada masa ini sifat kanibalisme
yang ada pada diri lobster kecil sudah muncul. Pengaturan shelter juga
harus diperhatikan agar tidak mejadikan areal wadah pemeliharaan menjadi
sumpek dan tidak mengganggu sirkulasi air.
PEMINDAHAN INDUK YANG SEDANG BERTELUR
Induk betina yang sedang membawa telur biasa memerlukan tempat yang
lebih tenang. Ciri – ciri induk yang sedang bertelur adalah banyak
berdiam diri dan ekornya yang terlipat erat dan rapat karena melindungi
telur. Induk yang sedang dalam kondisi seperti ini harus segera
dipindahkan ke dalam wadah pemeliharaan khusus pengeraman. Pemindahan
harus dilakukan dengan sangat hati – hati untuk menghindari rontoknya
telur yang diakibatkan oleh berontaknya induk. Pengecekan terhadap ada
atau tidaknya induk yang sedang bertelur dilakukan 2 minggu setelah
proses pemijahan terjadi.
- ( PENETASAN )
Siapkan media yang cukup luas serta shelter yang banyak. tali rafia dan waring sangat baik di gunakan. rendam dahulu tali dan waring selama sehari untuk menetralkan efek sampingnya.
Masukkan tali rafia dan waring secara acak, tali di letakkan memanjang bolak balik dari ujung ke ujung kolam letakan pemberat seperti batu agar tali tidak mengambang seluruhnya. jangan lupa pasang aerator juga
Indukan yang sudah mengeram selama kurang lebih 30 hari, sudah dapat di pindahkan ke media penetasan, caranya sama yaitu pindahkan bersama shelternya.
Perkiraan jumlah telur tergantung dari besarnya induk, sekitar 200-300 butir untuk indukan berukuran 4″. telur yang sudah menetas akan menjadi anakan/burayak berukuran 4-5 mm. tidak seluruhnya telur akan menetas secara bersamaan setidaknya perlu 3-5 hari lagi agar telur semuanya menetas menjadi burayak. Bila sudah tidak ada lagi telur yang menempel di tubuh induknya, sudah bisa di pindahkan dan di karantina karena pada umumnya indukan tersebut akan moulting. - ( PEMBESARAN BENIH )
Pemberian pakan untuk burayak cukup mudah, bisa gunakan pelet yang dihaluskan atau memberikan kuning telur yang sudah di rebus. berikan secara merata untuk optimal berikan sedikit tapi sering setiap hari. perhatikan juga kualitas air, ganti air 50% dan sipon tiap minggu.
Setelah 1 bulan lakukan penyortiran ukuran karena semua benih tumbuh tidak merata. tujuan sortir ini agar benih tumbuh merata di setiap ukuran karena persaingan makanan sama. Dibutuhkan waktu antara 70-100 hari untuk mencapai ukuran 5cm, hal yang perlu diingat adalah dalam tiap penetasan ada benih yang pertumbuhannya lambat sekitar 10-25% serta tingkat SR /survival rate sekitar 50-80%.
Demikan artikel singkat tips lengkap budidaya lobster tawar. Semoga bermanfaat.